Sinopsis Film The Pianist (2002) - Spoiler Alert!
Sinopsis ini banyak berisi Spoiler
Lihat ringkasan plot yang tidak terdapat spoiler secara langsung pada Review Film The Pianist (2002)
Lihat ringkasan plot yang tidak terdapat spoiler secara langsung pada Review Film The Pianist (2002)

Warsaw 1939, Seorang pemuda bernama Wladyslaw Szpilman seorang Yahudi di Polandia sedang memainkan piano yang sedang disiarkan di stasiun radio Polandia, dia adalah pianis terkenal di Polandia. Musik yang ia mainkan begitu indah, ini adalah Nocturne in C# Minor, Posthumous dari Chopin. Ketika musik yang ia mainkan, terdengar suara meriam dan disusul getaran yang cukup kuat di dalam studio, Szpilman terus melanjutkan permainanya, saat ledakan kedua datang dan melukai dirinya, baru dia berhenti dan segera keluar dari studio. Saat ini adalah masa Perang Dunia II, dan hal tersebut sudah cukup sering terjadi di daerah setempat. Saat Szpilman keluar, dia bertemu dengan seorang perempuan yang mengagumi dirinya, dia adalah Dorota dan ternyata Dorota adalah adik perempuan dari sahabat Szpilman bernama Jurek, karena situasi tidak memungkinkan untuk melanjutkan obrolan, mereka pun pulang kerumah masing-masing. Szpilman sampai dirumah, keluarga mereka telah bersiap untuk berkemas karena ledakan yang sering terjadi sudah semakin dekat dan koran pagi hari menyebutkan Pemeriintahan sudah pergi ke Dublin, para pria harus pergi menyebrangi sungai dan menyiapkan garis pertahanan baru, Jurek yang dari tadi terus mencari frekuensi radio akhirnya dapat menemukan satu saluran yang bisa di tangkap mereka sekeluarga (Ibu Szpilman, Ayah Szpilman, Saudara laki-laki Henryk serta dua Saudara Perempuan Ragina dan Halina) berkumpul dan mendengarkan perkembangan situasi saat ini. Berita didalam radio tersebut mengatakan, Prancis dan Jerman akan bersatu, mereka pun sangat senang mendegar hal tersebut, yang artinya ancaman perang tidak akan terjadi.
Keesokan harinya, pasukan Jerman pun memasuki Kota, Diskriminasi terhadap Yahudi pun sudah terlihat, koran terbit pagi hari mengatakan, Yahudi hanya diizinkan memiliki maksimum 2000 zlotyz yang di simpan. Mereka pun mulai berdebat untuk menyembunyikan uang mereka di suatu tempat, Halina menyarankan untuk menyembunyikan didalam pot bunga, dan Szpilman menyuruh untuk menyembunyikan uang di dalam Biola. Szpilman mencoba menelpon Jurek, dia ingin bertemu dengan Dorota, akhirnya mereka pun pergi jalan-jalan keluar, mereka mengobrolkan tentang musik, Dorota terlihat sangat senang. Saat mereka hendak melanjutkan obrolan di kedai kopi, mereka melihat toko tersebut memasang tulisan "Terlarang Bagi Yahudi", Dorota yang melihat itu sangat marah, dan hendak komplain dengan pemilik toko, namun Szpilman menahannya, Szpilman tau hal tersebut akan percuma, karena diskriminasi terhadap Yahudi sudah sering terjadi.
Keesokan harinya, Koran pagi pun terbit, dan mereka mengatakan "Kebebasan lambang bagi orang Yahudi di daerah Warsaw, dengan ini saya perintahkan untuk semua Yahudi di daerah Warsaw, akan mengenakan lambang saat keluar rumah. Deklarasi ini diberlakukan mulai 01 Desember 1939, dan digunakan bagi semua Yahudi diatas usia 12 Tahun. Lambang tersebut akan dikenakan di lengan baju, dan akan melambangkan bintang biru David yang dilatar belakangi warna putih. Yahudi yang tidak menghormati deklarasi ini akan dihukum berat. Pemerintah Warsaw, Dr. Fischer". Mereka pun menolak untuk mengenakan "cap diri" tersebut, saat Ayah Szpilman keluar rumah, dia bertemu dengan Tentara Jerman, dia pun di pukul karena tidak mengenakan lambang. Kemalangan demi kemalangan terus berlanjut, Dr. Pischer pun berencana memutuskan untuk memindahkan semua orang Yahudi ke daerah yang baru di bangun, daerah tersebut sangat kecil untuk menampung orang Yahudi yang berjumlah hampir 400 ribu di Warsaw. Saat ini, mereka pun sedang kehabisan uang, mereka hanya makan secukupnya saja, bahkan kadang tidak makan seharian. Szpilman pun memutuskan untuk menjual piano yang mereka miliki, namun pembeli ini sangatlah keterlaluan, dia hanya akan membayar 2000 Zlotys, Henryk pun kesal mendengar perkataan sang pembeli ini, namun Szpilman tetap menjual nya, mengingat bahkan mereka belum makan seharian ini.
31 Oktober 1940, semua Yahudi pun dipindahkan ke daerah baru, mereka berbondong-bondong memenuhi jalanan. Dorota menunggu di pinggir jalan untuk bertemu dengan Szpilman, karena mereka tau akan sangat sulit untuk bertemu lagi. Pertemuan mereka hanya sebentar, karena Szpilman harus bergegas menyusul rombongan nya. Setibanya disana, keadaan rumah tidaklah begitu baik, bahkan tidak memiliki kamar, mereka tidur di ruang depan dan sebagian di dapur. Pemerintah pun mulai bekerja membuat dinding pembatas yang mengelilingi daerah para Yahudi, sekarang mereka benar-benar sedang di isolasi. Keadaan didalam sana sangatlah ramai, bahkan seseorang yang meninggal di tengah jalan pun tidak ada yang mempedulikanya. Henryk saat ini berjualan buku di pinggir jalan, bahkan hanya laku satu buku untuk sehari nya dengan harga 3 Zlotys. Sesampainya di rumah, mereka kedatangan tamu, Itzak Hller, dia adalah seorang polisi Yahudi namun bekerja di bawah kekuasaan Nazi, dia menawarkan bagi Szpilman dan Henryk untuk bergabung agar mereka tidak tertindas oleh pemerintah. Namun, Henryk dan Szpilman menolak hal tersebut, mereka tidak ingin menindas Yahudi lain. Saat ini, Szpilman bekerja sebagai pianis di sebuah restoran milik Yahudi, restoran yang cukup besar. Sepulangnya dari bekerja, Szpilman menemui Jehuda, seorang kenalan, Jehuda dan temannya Majorek ingin merencanakan pemberontakan, mereka mencetak koran khusus dan menyelipkanya di toilet-toilet milik Yahudi, mereka tahu orang Jerman tidak akan masuk ke toilet Yahudi.
Sepulangnya dari sana, Szpilman melihat anak-anak yang menyelinap dari lubang di dinding, salah satu anak kepergok oleh Jerman saat hendak masuk dari lubang dinding, ia di pukuli oleh tentara, melihat hal itu, Szpilman mencoba menariknya, namun anak tersebut tidak dapat bertahan. Szpilman pun pulang, saat mereka sedang makan malam, tentara Jerman datang kedaerah mereka, para tentara masuk ke rumah-rumah yang berada di seberang gedung Szpilman. Mereka hanya mencari kesenangan dan memasuki rumah para Yahudi secara acak, rumah yang mereka datangi sedang makan malam juga, saat mereka disuruh berdiri, satu orang tua tidak dapat berdiri karena ia lumpuh dan berada di kursi roda saat ini. Tentara yang datang benar-benar tidak toleran, mereka melempar orang tua tersebut keluar jendela lantai 4. Mereka lalu membawa satu keluarga tersebut keluar, dan menyuruh mereka lari lalu menembakinya. Keeskoan harinya, saat Szpilman sedang bekerja, Halina datang kesana dan mengabari bahwa para tentara memburu Yahudi di jalanan, mereka menangkap Henryk. Szpilman bergegas ke tempat orang-orang yang di tangkap, disana ada Itzak Hiller, Szpilman meminta tolong kepada Itzak untuk membebaskan Henryk, akhirnya Henryk pun bebas. Henryk sangat kelaparan, Szpilman pun membawanya ke restoran tempat ia bekerja, disana Henryk menceritakan bahwa Jerman akan membawa/memindahkan Yahudi ke tempat penampunangan lalu ke kamp buruh di selatan, namun dengan sertifikat kerja, mungkin mereka dapat terbebas. Szpilman pun mencoba untuk membuat sertifikat kerja namun tidak berhasil, sebenarnya dia dan keluarganya telah memiliki sertifikat kerja, kecuali Ayahnya, di tengah jalan dia bertemu dengan Jehuda dan Majorek, Majorek bisa mengurus sertifikat kerja dan dia pun membantu Szpilman.
15 Maret 1942, mereka pun dipindahkan ke tempat penampungan, ditempat baru mereka ini, satu gedung untuk banyak orang, ini adalah tempat sementara sebelum mereka benar-benar di kirim ke selatan untuk menjadi pekerja paksa. suatu malam, para tentara datang ke tempat baru ini, mereka menyuruh semua orang untuk berbaris di luar, satu persatu mereka memilih orang, Hanryk dan Halina di pilih untuk maju kedepan, mereka di bawa ke tempat lain, tidak tau apa yang akan terjadi kepada mereka berdua. Para tentara pun menyuruh mereka untuk segera berkemas, Szpilman mengatakan mereka memiliki sertifikat kerja, namun dia di pukul, ternyata sertifikat seperti itu sama sekali tidak dapat menyelamatkan mereka dari dikirim untuk kerja paksa di selatan. 16 Agustus 1942, mereka pun pergi dari tempat penampungan dan menunggu di stasiun kereta untuk keberangkatan, disini mereka bertemu kembali dengan Henryk dan Halina, tidak tau apa yang terjadi kepada mereka sebelumnya, mengapa mereka dibawa malam itu. Saat sore menjelang, mereka pun menuju kereta api, para penjaga kebanyakan adalah polisi Yahudi, salah satu nya Itzak, ia melihat Szpilman dan menariknya, dia berniat menyelamatkan Szpilman, karena Itzak tau yang menunggu mereka disana adalah sebuah pekerjaan kematian. Szpilman harus meninggalkan keluarganya yang sudah berada di kereta, sekarang dia luntang lantung di kota kosong yang sudah hancur berantakan. Dia mendatangi restoran tempat ia bekerja, disana juga tidak jauh berbeda, sangat berantakan.
Namun, tidak lama kemudian, suara seseorang pun terdengar yang memanggil nama Szpilman, ternyata dia adalah pemilik restoran tersebut, dia bersembunyi didalam sebuah peti dibawah panggung kecil. Szpilman pun ikut masuk, pemilik restoran telah menyogok polisi, mereka akan mendapatkan informasi saat semua nya sudah mereda, kira-kira 2 Tahun kemudian, mereka pun dapat keluar dan bergabung menjadi buruh, tidak semua Yahudi di kirim ke selatan, ada beberapa yang masih tetap tinggal sebagai buruh untuk pembangunan juga di warsaw, namun tidak se ekstrim kerja di Kamp konsentrasi Nazi di selatan. Para buruh disini bukanlah orang sembarangan, mereka kadang membeli sebuah senjata dan mengumpulkan nya, mereka siap untuk melakukan pemberontakan nantinya. Suatu hari, saat mereka hendak pulang setelah bekerja, tentara Jerman pun memilih beberapa orang yang terlihat sudah tua dan tidak dapat bekerja dengan baik, mereka mengeksekusi mereka. Salah satu nya adalah pemilik restoran yang menyelamatkan Szpilman. Ditempat buruh tersebut, Szpilman juga bertemu dengan Majorek, dan Majorek inilah yang merencanakan untuk memberontak. Szpilman sekarang menjadi penjaga gudang, dia yang mengurus pemasukan serta pengeluaran barang, dan makanan. Senjata-senjata tersebut diselundupkan dari makanan yang datang dari luar, suatu hari hal menegangkan pun terjadi, saat dia belum selesai mengambil semua senjata, salah satu tentara masuk kedalam dan memeriksa barang tersebut, Namun beruntung, dia tidak memeriksa secara menyeluruh dan tidak menemukan senjata didalam karung makanan.
Hari-hari di tempat buruh pun terus berlanjut, Szpilman berencana pergi dari sana, dia meminta Majorek untuk menghubungi Dorota dan suaminya untuk membantu Szpilman, namun setelah di hubungi dengan jaringan informasi yang Majorek miliki, ternyata Dorota dan suaminya tidak tinggal ditempat lama mereka lagi, Szpilman pun memutuskan tetap akan pergi dan karena pemberontakan yang di rencanakan para buruh juga sudah dekat. Tidak semua Yahudi yang bekerja menjadi buruh disana, namun ada juga warga sipil yang bukan Yahudi, Szpilman melepaskan lambang di lengannya dan bergabung dengan buruh Jerman saat pulang. Tidak sulit untuk kabur dari sana, namun untuk bersembunyi dari tentara itu sangat sulit, terlebih lagi bukan hanya dari tentara, dia juga harus sembunyi dari warga yang buka Yahudi, karena beberapa dari mereka akan melaporkan orang Yahudi yang berkeliaran. Saat malam, Szpilman pergi ke rumah kenalan lama nya Janina dan Suaminya Andrzej, namun Szpilman tetap tidak bisa tinggal disana, karena Tentara Jerman bukan hanya mengusik Yahudi, tapi mereka juga tidak toleran pada yang bukan Yahudi. Mereka pun membawa Szpilman ke daerah perbatasan (Yahudi dan Bukan Yahudi) di sebuah apartemen milik temannya tersebut, Szpilman harus terus bersembunyi disana namun tetap membuka gorden saat pagi hingga sore. Mereka meninggalkan sebuah alamat, jika sesuatu yang sangat darurat terjadi, Szpilman harus pergi ke alamat tersebut.
19 April 1943, Pemberontakan pun pecah di dekat kediaman Szpilman saat ini, setiap hari terjadi baku tembak dan bom, para pemberontak bersembunyi di daerah Yahudi, perseteruan antara Tentara Jerman dan pemberontak semakin parah setiap hari nya, bahkan hingga tengah malam. Persembunyian para pemberontak sekarang sudah sangat berantakan dan penuh dengan kobaran api, pasukan pemberontak tidaklah banyak, dan persediaan senjata mereka juga tidak memadai untuk melakukan perang panjang, hingga 16 Mei 1943, Pasukan pemberontak pun musnah. Janina pun berkunjung ke kediaman Szpilman untuk mengantarkan makanan, hari-hari kembali normal. Hingga suatu hari, teman dari Janina dan Andrzej datang, dia bilang Szpilman harus segera pergi dari sana, senjata yang disembunyikan mereka telah di temukan oleh Gastepo, Janina dan Andrzej sekarang di tahan. Namun, Szpilman bingung akan pergi kemana, dia memutuskan untuk tetap tinggal disana, hari-hari pun terasa aman, namun masalah tetap muncul, dia kehabisan makanan, saat hendak mencari makanan di dalam lemari, secara tidak sengaja dia menjatuhkan piring-piring dan membuat kegaduhan. Tetangganya yang mendengar itu langsung menggedor-gedor pintu, karena dia tau di rumah tersebut seharusnya tidak ada siapa-siapa. Szpilman pun berhasil bertahan, namun saat dia hendak keluar, seorang wanita tetangga sebelahnya memergoki dia, dan meneriakkan "Yahudi" Szpilman langsung lari, dan dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk tetap tinggal disana. Diperjalanan, dia teringat dengan alamat yang di berikan oleh temannya, dia pun langsung menuju kesana.
Setibanya disana, Szpilman sangat terkejut, ternyata itu adalah rumah Dorota dan suaminya. Dorota dan suaminya dengan senang hati membantu Szpilman, mereka menyuruh Szpilman untuk tinggal di apartemen kosong milik mereka yang berada di daerah Jerman, dia benar-benar berada di sarang singa saat ini, namun itu adalah tempat paling aman, tidak akan ada yang mengira Yahudi akan tinggal di daerah itu. Suami Dorota tidak dapat terus menerus menjenguk Szpilman, dia mengirim Antek Szalas, dia yang akan merawat Szpilman, membawakan makanan dan memberikan informasi dunia luar, karena saat ini Szpilman benar-benar di isolasi didalam kamar, karena akan berbahaya jika dia keluar dari kamar. Namun, Szalas ini bukanlah orang yang bertanggung jawab, dia datang menjenguk Szpilman bahkan hampir 3 minggu, dia mengatakan banyak masalah yang terjadi, seperti keuangan, Szpilman pun memberikan jam tangan yang ia miliki kepada Szalas. Namun, setelah satu kali itu Szalas mengunjungi Szpilman, dia tidak pernah muncul lagi. Dorota dan Suaminya datang mengunjungi Szpilman yang sudah kehabisan makanan, dan keadaanya saat itu sedang terkena penyakit kuning dan membuatnya tidak dapat beraktifitas. Setelah Szpilman sedikit membaik, Dorota pun mengatakan bahwa mereka kesana untuk berpamitan dengan Szpilman, mereka akan pergi kerumah ibu mereka di Otwocks karena sepertinya pemberontakan akan terjadi lagi.
1 Agustus 1944, Pemberontakan kedua pun ternjadi, mereka menyerang Jerman yang berada di seberang kediaman Szpilman, beberapa hari pun berlanjut, para pemberontak sekarang sebagian tinggal di dalam gedung yang sama dengan yang di tempati Szpilman, suatu hari, Jerman ingin menghancurkan gedung tersebut. Szpilman tidak dapat keluar, dan moncong Tank telah di arahkan. Tembakan tersebut menghancurkan sebagian kamar, Szpilman pun keluar dari lubang yang dibuat karena ledakan tersebut, walaupun dia ketahuan oleh tentara dan di tembaki, namun dia berhasil lolos dari sana dan sekarang bersembunyi didalam sebuah rumah sakit, dia menemukan cukup makanan yang memungkinkanya untuk bersembunyi disana selama beberapa hari. Namun, dia tidak dapat bersembunyi disana lebih lama, suatu hari, para tentara membakar gedung-gedung bekas markas mereka sendiri, Szpilman pun terus berjalan dari rumah kerumah yang telah hancur, dia mencoba mencari-cari makanan, dan akhirnya dia menemukan satu kaleng semangka, namun sangat sulit untuk membuat kaleng tersebut tanpa menggunakan benda tajam. Saat sedang berusaha membuka nya, dia dipergoki oleh seorang Mayor, Szpilman pun mengatakan bahwa dia hanyalan seorang pianis, mendengar hal itu, Mayor ini membawa Szpilman ke ruangan yang memiliki piano, dia menyuruh Szpilman memainkan piano tersebut. Melihat kegigihan Szpilman dalam bermain piano, Mayor pun tidak menyakiti Szpilman, dia melihat tempat persembunyian Szpilman, dan ternyata Jerman hendak membangun markas kecil di daerah tersebut, Mayor pun memutuskan membuat marks di rumah persembunyian Szpilman agar dia lebih mudah membawakan makanan. Setiap hari Mayor membawakan makanan kepada Szpilman, dia mengatakan agar Szpilman jangan pernah keluar hingga situasi mereda.
Saat ini, Russia berada di tepi sungai lain, mereka menyerang Jerman. Pasukan jerman pun sudah berkemas akan pergi, Mayor mendatangi Szpilman dan ingin mengucapkan selamat tinggal. Hingga keadaan aman dan Russia telah sampai di sana, Szpilman pun keluar, dia melihat wanita dan banyak orang yang sudah keluar dari persembunyian berada diluar yang artinya keadaan benar-benar sudah aman. Namun, saat dia keluar dia di tembaki oleh tentara Russia, dia lupa melepaskan jaket yang diberikan Mayor hingga dikira sebagai Jerman. Tembakan tersebut meleset, dia mencoba menjelaskan bahwa dia bukanlah tentara Jerman, dia mengenakan jaket tersebut karena dingin. Dan akhirnya keadaan benar-benar aman, para pekerja paksa sekarang dapat bebas, mereka melihat banyak Tentara Jerman yang tertangkap, termasuk Mayor yang membantu Szpilman bersembunyi sebelumnya, salah satu buruh menghujat mereka habis-habisan dan dia adalah seorang musisi, mendengar hal tersebut, Mayor mengatakan apakah dia mengenal Szpilman, orang ini adalah salah satu teman Szpilman, jadi dia mengenalnya, Mayor mengatakan dia pernah membantu Szpilman, jadi dia ingin meminta tolong untuk memberitahu Szpilman bahwa dia berada disini. Setelah dia memberitahu Szpilman dan mereka pergi ke tempat penampungan para tentara tersebut, mereka sudah tidak disana lagi. Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di polandia dan benar-benar di alami oleh Wladyslaw Szpilman, Dia tetap hidup di Warsaw hingga 6 Juli Tahun 2000 dan Usianya 88 Tahun. Nama dari Mayor Jerman tersebut adalah Capt Wilm Hosenfeld.
END
Keesokan harinya, pasukan Jerman pun memasuki Kota, Diskriminasi terhadap Yahudi pun sudah terlihat, koran terbit pagi hari mengatakan, Yahudi hanya diizinkan memiliki maksimum 2000 zlotyz yang di simpan. Mereka pun mulai berdebat untuk menyembunyikan uang mereka di suatu tempat, Halina menyarankan untuk menyembunyikan didalam pot bunga, dan Szpilman menyuruh untuk menyembunyikan uang di dalam Biola. Szpilman mencoba menelpon Jurek, dia ingin bertemu dengan Dorota, akhirnya mereka pun pergi jalan-jalan keluar, mereka mengobrolkan tentang musik, Dorota terlihat sangat senang. Saat mereka hendak melanjutkan obrolan di kedai kopi, mereka melihat toko tersebut memasang tulisan "Terlarang Bagi Yahudi", Dorota yang melihat itu sangat marah, dan hendak komplain dengan pemilik toko, namun Szpilman menahannya, Szpilman tau hal tersebut akan percuma, karena diskriminasi terhadap Yahudi sudah sering terjadi.
Keesokan harinya, Koran pagi pun terbit, dan mereka mengatakan "Kebebasan lambang bagi orang Yahudi di daerah Warsaw, dengan ini saya perintahkan untuk semua Yahudi di daerah Warsaw, akan mengenakan lambang saat keluar rumah. Deklarasi ini diberlakukan mulai 01 Desember 1939, dan digunakan bagi semua Yahudi diatas usia 12 Tahun. Lambang tersebut akan dikenakan di lengan baju, dan akan melambangkan bintang biru David yang dilatar belakangi warna putih. Yahudi yang tidak menghormati deklarasi ini akan dihukum berat. Pemerintah Warsaw, Dr. Fischer". Mereka pun menolak untuk mengenakan "cap diri" tersebut, saat Ayah Szpilman keluar rumah, dia bertemu dengan Tentara Jerman, dia pun di pukul karena tidak mengenakan lambang. Kemalangan demi kemalangan terus berlanjut, Dr. Pischer pun berencana memutuskan untuk memindahkan semua orang Yahudi ke daerah yang baru di bangun, daerah tersebut sangat kecil untuk menampung orang Yahudi yang berjumlah hampir 400 ribu di Warsaw. Saat ini, mereka pun sedang kehabisan uang, mereka hanya makan secukupnya saja, bahkan kadang tidak makan seharian. Szpilman pun memutuskan untuk menjual piano yang mereka miliki, namun pembeli ini sangatlah keterlaluan, dia hanya akan membayar 2000 Zlotys, Henryk pun kesal mendengar perkataan sang pembeli ini, namun Szpilman tetap menjual nya, mengingat bahkan mereka belum makan seharian ini.
31 Oktober 1940, semua Yahudi pun dipindahkan ke daerah baru, mereka berbondong-bondong memenuhi jalanan. Dorota menunggu di pinggir jalan untuk bertemu dengan Szpilman, karena mereka tau akan sangat sulit untuk bertemu lagi. Pertemuan mereka hanya sebentar, karena Szpilman harus bergegas menyusul rombongan nya. Setibanya disana, keadaan rumah tidaklah begitu baik, bahkan tidak memiliki kamar, mereka tidur di ruang depan dan sebagian di dapur. Pemerintah pun mulai bekerja membuat dinding pembatas yang mengelilingi daerah para Yahudi, sekarang mereka benar-benar sedang di isolasi. Keadaan didalam sana sangatlah ramai, bahkan seseorang yang meninggal di tengah jalan pun tidak ada yang mempedulikanya. Henryk saat ini berjualan buku di pinggir jalan, bahkan hanya laku satu buku untuk sehari nya dengan harga 3 Zlotys. Sesampainya di rumah, mereka kedatangan tamu, Itzak Hller, dia adalah seorang polisi Yahudi namun bekerja di bawah kekuasaan Nazi, dia menawarkan bagi Szpilman dan Henryk untuk bergabung agar mereka tidak tertindas oleh pemerintah. Namun, Henryk dan Szpilman menolak hal tersebut, mereka tidak ingin menindas Yahudi lain. Saat ini, Szpilman bekerja sebagai pianis di sebuah restoran milik Yahudi, restoran yang cukup besar. Sepulangnya dari bekerja, Szpilman menemui Jehuda, seorang kenalan, Jehuda dan temannya Majorek ingin merencanakan pemberontakan, mereka mencetak koran khusus dan menyelipkanya di toilet-toilet milik Yahudi, mereka tahu orang Jerman tidak akan masuk ke toilet Yahudi.
Sepulangnya dari sana, Szpilman melihat anak-anak yang menyelinap dari lubang di dinding, salah satu anak kepergok oleh Jerman saat hendak masuk dari lubang dinding, ia di pukuli oleh tentara, melihat hal itu, Szpilman mencoba menariknya, namun anak tersebut tidak dapat bertahan. Szpilman pun pulang, saat mereka sedang makan malam, tentara Jerman datang kedaerah mereka, para tentara masuk ke rumah-rumah yang berada di seberang gedung Szpilman. Mereka hanya mencari kesenangan dan memasuki rumah para Yahudi secara acak, rumah yang mereka datangi sedang makan malam juga, saat mereka disuruh berdiri, satu orang tua tidak dapat berdiri karena ia lumpuh dan berada di kursi roda saat ini. Tentara yang datang benar-benar tidak toleran, mereka melempar orang tua tersebut keluar jendela lantai 4. Mereka lalu membawa satu keluarga tersebut keluar, dan menyuruh mereka lari lalu menembakinya. Keeskoan harinya, saat Szpilman sedang bekerja, Halina datang kesana dan mengabari bahwa para tentara memburu Yahudi di jalanan, mereka menangkap Henryk. Szpilman bergegas ke tempat orang-orang yang di tangkap, disana ada Itzak Hiller, Szpilman meminta tolong kepada Itzak untuk membebaskan Henryk, akhirnya Henryk pun bebas. Henryk sangat kelaparan, Szpilman pun membawanya ke restoran tempat ia bekerja, disana Henryk menceritakan bahwa Jerman akan membawa/memindahkan Yahudi ke tempat penampunangan lalu ke kamp buruh di selatan, namun dengan sertifikat kerja, mungkin mereka dapat terbebas. Szpilman pun mencoba untuk membuat sertifikat kerja namun tidak berhasil, sebenarnya dia dan keluarganya telah memiliki sertifikat kerja, kecuali Ayahnya, di tengah jalan dia bertemu dengan Jehuda dan Majorek, Majorek bisa mengurus sertifikat kerja dan dia pun membantu Szpilman.
15 Maret 1942, mereka pun dipindahkan ke tempat penampungan, ditempat baru mereka ini, satu gedung untuk banyak orang, ini adalah tempat sementara sebelum mereka benar-benar di kirim ke selatan untuk menjadi pekerja paksa. suatu malam, para tentara datang ke tempat baru ini, mereka menyuruh semua orang untuk berbaris di luar, satu persatu mereka memilih orang, Hanryk dan Halina di pilih untuk maju kedepan, mereka di bawa ke tempat lain, tidak tau apa yang akan terjadi kepada mereka berdua. Para tentara pun menyuruh mereka untuk segera berkemas, Szpilman mengatakan mereka memiliki sertifikat kerja, namun dia di pukul, ternyata sertifikat seperti itu sama sekali tidak dapat menyelamatkan mereka dari dikirim untuk kerja paksa di selatan. 16 Agustus 1942, mereka pun pergi dari tempat penampungan dan menunggu di stasiun kereta untuk keberangkatan, disini mereka bertemu kembali dengan Henryk dan Halina, tidak tau apa yang terjadi kepada mereka sebelumnya, mengapa mereka dibawa malam itu. Saat sore menjelang, mereka pun menuju kereta api, para penjaga kebanyakan adalah polisi Yahudi, salah satu nya Itzak, ia melihat Szpilman dan menariknya, dia berniat menyelamatkan Szpilman, karena Itzak tau yang menunggu mereka disana adalah sebuah pekerjaan kematian. Szpilman harus meninggalkan keluarganya yang sudah berada di kereta, sekarang dia luntang lantung di kota kosong yang sudah hancur berantakan. Dia mendatangi restoran tempat ia bekerja, disana juga tidak jauh berbeda, sangat berantakan.
Namun, tidak lama kemudian, suara seseorang pun terdengar yang memanggil nama Szpilman, ternyata dia adalah pemilik restoran tersebut, dia bersembunyi didalam sebuah peti dibawah panggung kecil. Szpilman pun ikut masuk, pemilik restoran telah menyogok polisi, mereka akan mendapatkan informasi saat semua nya sudah mereda, kira-kira 2 Tahun kemudian, mereka pun dapat keluar dan bergabung menjadi buruh, tidak semua Yahudi di kirim ke selatan, ada beberapa yang masih tetap tinggal sebagai buruh untuk pembangunan juga di warsaw, namun tidak se ekstrim kerja di Kamp konsentrasi Nazi di selatan. Para buruh disini bukanlah orang sembarangan, mereka kadang membeli sebuah senjata dan mengumpulkan nya, mereka siap untuk melakukan pemberontakan nantinya. Suatu hari, saat mereka hendak pulang setelah bekerja, tentara Jerman pun memilih beberapa orang yang terlihat sudah tua dan tidak dapat bekerja dengan baik, mereka mengeksekusi mereka. Salah satu nya adalah pemilik restoran yang menyelamatkan Szpilman. Ditempat buruh tersebut, Szpilman juga bertemu dengan Majorek, dan Majorek inilah yang merencanakan untuk memberontak. Szpilman sekarang menjadi penjaga gudang, dia yang mengurus pemasukan serta pengeluaran barang, dan makanan. Senjata-senjata tersebut diselundupkan dari makanan yang datang dari luar, suatu hari hal menegangkan pun terjadi, saat dia belum selesai mengambil semua senjata, salah satu tentara masuk kedalam dan memeriksa barang tersebut, Namun beruntung, dia tidak memeriksa secara menyeluruh dan tidak menemukan senjata didalam karung makanan.
Hari-hari di tempat buruh pun terus berlanjut, Szpilman berencana pergi dari sana, dia meminta Majorek untuk menghubungi Dorota dan suaminya untuk membantu Szpilman, namun setelah di hubungi dengan jaringan informasi yang Majorek miliki, ternyata Dorota dan suaminya tidak tinggal ditempat lama mereka lagi, Szpilman pun memutuskan tetap akan pergi dan karena pemberontakan yang di rencanakan para buruh juga sudah dekat. Tidak semua Yahudi yang bekerja menjadi buruh disana, namun ada juga warga sipil yang bukan Yahudi, Szpilman melepaskan lambang di lengannya dan bergabung dengan buruh Jerman saat pulang. Tidak sulit untuk kabur dari sana, namun untuk bersembunyi dari tentara itu sangat sulit, terlebih lagi bukan hanya dari tentara, dia juga harus sembunyi dari warga yang buka Yahudi, karena beberapa dari mereka akan melaporkan orang Yahudi yang berkeliaran. Saat malam, Szpilman pergi ke rumah kenalan lama nya Janina dan Suaminya Andrzej, namun Szpilman tetap tidak bisa tinggal disana, karena Tentara Jerman bukan hanya mengusik Yahudi, tapi mereka juga tidak toleran pada yang bukan Yahudi. Mereka pun membawa Szpilman ke daerah perbatasan (Yahudi dan Bukan Yahudi) di sebuah apartemen milik temannya tersebut, Szpilman harus terus bersembunyi disana namun tetap membuka gorden saat pagi hingga sore. Mereka meninggalkan sebuah alamat, jika sesuatu yang sangat darurat terjadi, Szpilman harus pergi ke alamat tersebut.
19 April 1943, Pemberontakan pun pecah di dekat kediaman Szpilman saat ini, setiap hari terjadi baku tembak dan bom, para pemberontak bersembunyi di daerah Yahudi, perseteruan antara Tentara Jerman dan pemberontak semakin parah setiap hari nya, bahkan hingga tengah malam. Persembunyian para pemberontak sekarang sudah sangat berantakan dan penuh dengan kobaran api, pasukan pemberontak tidaklah banyak, dan persediaan senjata mereka juga tidak memadai untuk melakukan perang panjang, hingga 16 Mei 1943, Pasukan pemberontak pun musnah. Janina pun berkunjung ke kediaman Szpilman untuk mengantarkan makanan, hari-hari kembali normal. Hingga suatu hari, teman dari Janina dan Andrzej datang, dia bilang Szpilman harus segera pergi dari sana, senjata yang disembunyikan mereka telah di temukan oleh Gastepo, Janina dan Andrzej sekarang di tahan. Namun, Szpilman bingung akan pergi kemana, dia memutuskan untuk tetap tinggal disana, hari-hari pun terasa aman, namun masalah tetap muncul, dia kehabisan makanan, saat hendak mencari makanan di dalam lemari, secara tidak sengaja dia menjatuhkan piring-piring dan membuat kegaduhan. Tetangganya yang mendengar itu langsung menggedor-gedor pintu, karena dia tau di rumah tersebut seharusnya tidak ada siapa-siapa. Szpilman pun berhasil bertahan, namun saat dia hendak keluar, seorang wanita tetangga sebelahnya memergoki dia, dan meneriakkan "Yahudi" Szpilman langsung lari, dan dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk tetap tinggal disana. Diperjalanan, dia teringat dengan alamat yang di berikan oleh temannya, dia pun langsung menuju kesana.
Setibanya disana, Szpilman sangat terkejut, ternyata itu adalah rumah Dorota dan suaminya. Dorota dan suaminya dengan senang hati membantu Szpilman, mereka menyuruh Szpilman untuk tinggal di apartemen kosong milik mereka yang berada di daerah Jerman, dia benar-benar berada di sarang singa saat ini, namun itu adalah tempat paling aman, tidak akan ada yang mengira Yahudi akan tinggal di daerah itu. Suami Dorota tidak dapat terus menerus menjenguk Szpilman, dia mengirim Antek Szalas, dia yang akan merawat Szpilman, membawakan makanan dan memberikan informasi dunia luar, karena saat ini Szpilman benar-benar di isolasi didalam kamar, karena akan berbahaya jika dia keluar dari kamar. Namun, Szalas ini bukanlah orang yang bertanggung jawab, dia datang menjenguk Szpilman bahkan hampir 3 minggu, dia mengatakan banyak masalah yang terjadi, seperti keuangan, Szpilman pun memberikan jam tangan yang ia miliki kepada Szalas. Namun, setelah satu kali itu Szalas mengunjungi Szpilman, dia tidak pernah muncul lagi. Dorota dan Suaminya datang mengunjungi Szpilman yang sudah kehabisan makanan, dan keadaanya saat itu sedang terkena penyakit kuning dan membuatnya tidak dapat beraktifitas. Setelah Szpilman sedikit membaik, Dorota pun mengatakan bahwa mereka kesana untuk berpamitan dengan Szpilman, mereka akan pergi kerumah ibu mereka di Otwocks karena sepertinya pemberontakan akan terjadi lagi.
1 Agustus 1944, Pemberontakan kedua pun ternjadi, mereka menyerang Jerman yang berada di seberang kediaman Szpilman, beberapa hari pun berlanjut, para pemberontak sekarang sebagian tinggal di dalam gedung yang sama dengan yang di tempati Szpilman, suatu hari, Jerman ingin menghancurkan gedung tersebut. Szpilman tidak dapat keluar, dan moncong Tank telah di arahkan. Tembakan tersebut menghancurkan sebagian kamar, Szpilman pun keluar dari lubang yang dibuat karena ledakan tersebut, walaupun dia ketahuan oleh tentara dan di tembaki, namun dia berhasil lolos dari sana dan sekarang bersembunyi didalam sebuah rumah sakit, dia menemukan cukup makanan yang memungkinkanya untuk bersembunyi disana selama beberapa hari. Namun, dia tidak dapat bersembunyi disana lebih lama, suatu hari, para tentara membakar gedung-gedung bekas markas mereka sendiri, Szpilman pun terus berjalan dari rumah kerumah yang telah hancur, dia mencoba mencari-cari makanan, dan akhirnya dia menemukan satu kaleng semangka, namun sangat sulit untuk membuat kaleng tersebut tanpa menggunakan benda tajam. Saat sedang berusaha membuka nya, dia dipergoki oleh seorang Mayor, Szpilman pun mengatakan bahwa dia hanyalan seorang pianis, mendengar hal itu, Mayor ini membawa Szpilman ke ruangan yang memiliki piano, dia menyuruh Szpilman memainkan piano tersebut. Melihat kegigihan Szpilman dalam bermain piano, Mayor pun tidak menyakiti Szpilman, dia melihat tempat persembunyian Szpilman, dan ternyata Jerman hendak membangun markas kecil di daerah tersebut, Mayor pun memutuskan membuat marks di rumah persembunyian Szpilman agar dia lebih mudah membawakan makanan. Setiap hari Mayor membawakan makanan kepada Szpilman, dia mengatakan agar Szpilman jangan pernah keluar hingga situasi mereda.
Saat ini, Russia berada di tepi sungai lain, mereka menyerang Jerman. Pasukan jerman pun sudah berkemas akan pergi, Mayor mendatangi Szpilman dan ingin mengucapkan selamat tinggal. Hingga keadaan aman dan Russia telah sampai di sana, Szpilman pun keluar, dia melihat wanita dan banyak orang yang sudah keluar dari persembunyian berada diluar yang artinya keadaan benar-benar sudah aman. Namun, saat dia keluar dia di tembaki oleh tentara Russia, dia lupa melepaskan jaket yang diberikan Mayor hingga dikira sebagai Jerman. Tembakan tersebut meleset, dia mencoba menjelaskan bahwa dia bukanlah tentara Jerman, dia mengenakan jaket tersebut karena dingin. Dan akhirnya keadaan benar-benar aman, para pekerja paksa sekarang dapat bebas, mereka melihat banyak Tentara Jerman yang tertangkap, termasuk Mayor yang membantu Szpilman bersembunyi sebelumnya, salah satu buruh menghujat mereka habis-habisan dan dia adalah seorang musisi, mendengar hal tersebut, Mayor mengatakan apakah dia mengenal Szpilman, orang ini adalah salah satu teman Szpilman, jadi dia mengenalnya, Mayor mengatakan dia pernah membantu Szpilman, jadi dia ingin meminta tolong untuk memberitahu Szpilman bahwa dia berada disini. Setelah dia memberitahu Szpilman dan mereka pergi ke tempat penampungan para tentara tersebut, mereka sudah tidak disana lagi. Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di polandia dan benar-benar di alami oleh Wladyslaw Szpilman, Dia tetap hidup di Warsaw hingga 6 Juli Tahun 2000 dan Usianya 88 Tahun. Nama dari Mayor Jerman tersebut adalah Capt Wilm Hosenfeld.
Review Film The Pianist (2002)
Tuliskan Komentar